Informasi
Akuntansi Diferensial (Differential
Acconting Information)
·
Pengertian Informasi
Informasi adalah ‘motor’ yang
membuat manajemen berjalan. Tanpa aliran informasi yang baik, pemimpin
perusahaan akan tidak berdaya dalam melakukan suatu tindakan baik dalam rangka
pemecahan masalah maupun pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut
Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, informasi
adalah sebagai berikut:
“Informasi merupakan suatu
fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah
pengetahuan”.
(2004:10)
Sedangkan menurut James A. Hall
dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”, menyatakan bahwa
informasi sebagai berikut:
“Informasi adalah salah satu sumber daya
bisnis.”
(2001:4)
Berdasarkan kedua pengertian di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan suatu fakta, data
pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain yang dapat menambah pengetahuan
yang merupakan salah satu sumber daya bisnis. Informasi yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang
nyata atau yang dapat dirasakan, dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Informasi secara garis besar dibagi
menjadi dua, yaitu: informasi kualitatif dan informasi kuantitatif. Informasi
kualitatif yaitu informasi berdasarkan nilai mutu sedangkan informasi
kuantitatif yaitu informasi berdasarkan angka, jumlah dan ukuran. Salah satu
bentuk dari informasi kuantitatif adalah informasi akuntansi manajemen karena
informasi ini menggunakan satuan uang sebagai ukurannya.
James
A. Hall dalam bukunya
yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”, mengemukakan bahwa sifat dari
informasi adalah:
“1. Relevansi, hubungan informasi dengan situasi
keputusan, dan juga dengan tujuan perusahaan.
2. Kuantifiabilitas
(dapat dikuantifikasikan), tingkat kemampuan pemberian nilai numerik terhadap
informasi.
3. Kecermatan
(accuracy), keterandalan dan ketepatan informasi.
4. Kepadatan
(consiseness), tingkat penggabungan atau pengikhtisaran informasi.
5. Ketepatan
waktu, kekinian informasi.
6. Lingkup,
jangka yang diliput oleh informasi.”
(2000:218)
Adapun
penjelasan dari pernyataan di atas, adalah sebagai berikut:
1. Relevansi, hubungan informasi dengan situasi
keputusan, dan juga dengan tujuan perusahaan. Relevansi berkaitan dengan
tujuan-tujuan perusahaan dan tergantung pada penggunaan yang memerlukan
informasi tersebut. Jadi, relevansi merupakan suatu kriteria mendasar yang
menentukan kegunaan sifat-sifat lain dari informasi.
2. Kuantifiabilitas
(dapat dikuantifikasikan), merupakan sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada peristiwa atau
obyek. Kuantifikasi biasa digunakan dalam proses pengukuran yang terdiri dari
empat langkah: (1) penentuan apa yang akan di ukur, (2) pemilihan skala
pengukuran yang cocok, (3) pemastian keadaan suatu peristiwa atau obyek, dan
(4) penggunaan ukuran yang dihasilkan.
3. Kecermatan (accuracy),
keterandalan dan
ketepatan informasi. Informasi yang bebas dari kesalahan dan seksama (tepat)
disebut akurat (cermat). Informasi lebih bermanfaat bagi para manajer, jika
informasi itu setia pada kecermatannya (yaitu, kualitasnya).
4. Kepadatan (consiseness),
tingkat penggabungan atau
pengikhtisaran informasi. Kepadatan dapat dicapai dengan berbagai metode. Salah
satu metode memakai penggunaan perkiraan ikhtisar di dalam kerangka siklus
akuntansi. Metode ini mengarah pada penyusunan laporan keuangan dan lampiran
ikhtisarnya. Metode lain menggunakan tingkat-tingkat manajerial di dalam
struktur organisasi sebagai suatu mekanisme pengikhtisaran.
5. Ketepatan waktu atau kekinian informasi, mempunyai dua
segi yang berkaitan dengan frekuensi dan keterlambatan. Frekuensi menunjukan
seberapa sering informasi dimutakhirkan dan diukur selama interval waktu antara
dua laporan berturut-turut untuk informasi yang serupa. Keterlambatan (delay)
adalah lamanya waktu yang berlalu setelah suatu peristiwa terjadi sampai
informasi yang bersangkutan sapai pada pemakai.
6. Lingkup, yaitu jangka yang diliput oleh informasi.
Sejauh mana infomasi tersebut dapat bermanfaat bagi pemakainya.
Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial
Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian informasi akuntansi diferensial, antara
lain dikemukakan oleh Hariadi dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi
Manajemen”, sebagai berikut:
“Informasi akuntansi diferensial adalah informasi
tentang bagaimana biaya, penghasilan dan aktiva akan berbeda jika suatu
tindakan di ambil ketika dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.”
(2002:40)
Menurut S.Munawir dalam
bukunya yang berjudul “Akuntansi Keuangan dan Manajemen”, informasi akuntansi
diferensial adalah:
“Informasi akuntansi diferensial adalah informasi
biaya yang akan terjadi dimasa depan (future
cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat
bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif
tindakan yang terbaik.”
(2002:305)
Menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, informasi akuntansi diferensial
adalah:
“Informasi akuntansi diferensial merupakan
informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif”.
(2004:57)
Sedangkan
menurut Halim dan Supomo dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi
Manajemen”, informasi akuntansi diferensial adalah:
“Informasi akuntansi diferensial merupakan
informasi mengenai taksiran pendapatan,
biaya dan aktiva yang berbeda jika suatu
tindakan tertentu dipilih, dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain”.
(2000:8)
Berdasarkan
keempat pendapat di atas dapat diketahui bahwa, informasi akuntansi diferensial
bermanfaat bagi manajemen dalam pemilihan alternatif yang terbaik bagi
perusahaan, karena informasi akuntansi diferensial memuat informasi tentang
taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya sebagai akibat dipilihnya suatu
alternatif tindakan dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Konsep
Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial
merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Mulyadi
dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan
bahwa konsep dari Informasi akuntansi diferensial, adalah:
“Informasi akuntansi
diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan
datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan”.
(2001:115)
Dari pendapat di atas dapat
diketahui bahwa, Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi yang
menyangkut masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap
alternatif yang sedang dipertimbangkan, sehingga memudahkan manajemen untuk memilih
suatu alternatif yang dianggap paling tepat bagi kemajuan perusahaannya.
Informasi akuntansi
diferensial yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential cost), dan yang hanya
berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang hanya berkaitan dengan aktiva
disebut aktiva diferensial (differential
asset).
Biaya Diferensial (differential cost)
Menurut Sunarto dalam bukunya yang
berjudul “Akuntansi Manajemen”, menyatakan bahwa biaya diferensial adalah:
“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan
akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di
antara berbagai macam alternatif”.
(2004:60)
Menurut
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan
Rekayasa”, menyatakan bahwa biaya diferensial adalah
“Biaya diferensial adalah biaya masa yang
akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh
oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif.”
(2001:118)
Sedangkan
menurut Hariadi dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”,
mengemukakan bahwa biaya diferensial sebagai berikut:
“Biaya diferensial adalah
perbedaan biaya antara masing-masing alternatif.”
(2004:40)
Beberapa pendapat di atas pada
dasarnya mempunyai prinsip yang sama mengenai biaya diferensial, yaitu
perbedaan biaya sebagai akibat dari dipilihnya suatu alternatif.
Diantara unsur informasi
akuntansi diferensial, yang relatif pengukurannya adalah biaya diferensial. Di
samping itu terdapat berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan dalam
akuntansi biaya. Oleh karena itu itu, untuk mendapatkan pengertian yang benar
mengenai biaya diferensial, perlu diuraikan secara mendalam pengertian biaya
diferensial.
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen,
Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, membandingkan konsep biaya diferensial dengan
berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan sebelumnya dalam akuntansi biaya,
yaitu:
“1. Biaya diferensial versus biaya relevan
2. Biaya
diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
3. Biaya
diferensial adalah biaya yang berbeda
4. Perbedaan
biaya penuh dengan biaya diferensial
5. Biaya
diferensial versus biaya variabel
6. Biaya
diferensial versus biaya tetap
7. Biaya
diferensial versus biaya depresiasi
8. Biaya
diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
9. Biaya
diferensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
10. Biaya diferensial versus biaya keluar dari saku
(Out-of-Pocket Cost).”
(2001:116-123)
Adapun penjelasan dari
pernyataan di atas, adalah sebagai berikut:
1.
Biaya diferensial
versus biaya relevan
Suatu biaya disebut biaya
relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya
tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan
istilah yang lebih tepat adalah biaya diferensial.
2. Biaya diferensial
sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
Biaya masa yang akan datang
adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan
datang. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang karena
informasi biaya yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah biaya masa yang akan datang.
3. Biaya diferensial
adalah biaya yang berbeda
Biaya diferensial merupakan
biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena itu, biaya
diferensial merupakan biaya yang berbeda pada setiap alternatif
4. Perbedaan biaya
penuh dengan biaya diferensial
Biaya diferensial berbeda
dengan biaya penuh dalam tiga aspek:
a) Unsur biaya
Unsur yang membentuk biaya
penuh suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung yang berkaitan dengan
produk ditambah dengan bagian biaya tidak langsung yang dibebankan kepada
produk tersebut. Sedangkan biaya diferensial hanya meliputi biaya yang berbeda
dalam kondisi tertentu saja.
b) Sumber informasi
Informasi biaya penuh dapat
diambil langsung dari catatan akuntansi reguler, sedangkan informasi biaya
diferensial dikumpulkan dengan cara merancang sistem akuntansi yang sesuai
dengan masalah tertentu yang sedang dihadapi oleh pengambil keputusan.
c) Perspektif waktu
Dalam biaya penuh, informasi
akuntansi masa yang akan datang dan masa lalu perlu dikumpulkan. Sedangkan
dalam biaya diferensial hanya informasi akuntansi masa yang akan datang saja
yang dikumpulkan.
5. Biaya diferensial
versus biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya
yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya
diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang
dipertimbangkan untuk dipilih.
6. Biaya diferensial
versus biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya
yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan
dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan
jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin
tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut jejaknya ke dalam suatu
keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan,
biaya tersebut merupakan biaya diferensial.
7. Biaya diferensial
versus biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi
secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada waktu yang lampau.
Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan
biaya diferensial dan dapat diabaikan
8. Biaya diferensial
versus biaya tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan suatu
alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang
berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan merupakan
jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang
berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
9. Biaya diferensial
versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah
pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya
alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya
diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.
10. Biaya diferensial
versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost)
Biaya yang akan memerlukan
pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari keputusan
manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar dari saku adalah
unsur biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Pendapatan Diferensial (differential revenue)
Menurut Mulyadi dalam
bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa
pendapatan diferensial adalah:
“Pendapatan
diferensial (differential revenues) adalah informasi akuntansi
diferensial yang hanya berkaitan dengan pendapatan.”
(2001:116)
Pendapat ini tidak berbeda
jauh dengan pendapat yang dikemukakan oleh Syamrin
dalam bukunya “Akuntansi Managerial
Suatu Pengantar”, yaitu:
“Pendapatan diferensial yaitu suatu
perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan
atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif”.
(2001:279)
Sedangkan menurut Halim dan
Supomo dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, menyatakan
bahwa pendapatan diferensial adalah:
“Pendapatan diferensial
merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan
kondisi-kondisi yang lain.”
(2000:76)
Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut, maka dapat diartikan bahwa pendapatan diferensial adalah informasi
masa yang akan datang yang berupa pendapatan yang berbeda pada berbagai
alternatif yang sedang dipertimbangkan.
Aktiva Diferensial (differential asset)
Menurut IAI dalam bukunya yang berjudul “Standar
Akuntansi Keuangan”, aktiva adalah:
“Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.”
(2002:13)
Menurut Mulyadi dalam bukunya
“Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa aktiva
diferensial adalah
“Aktiva
diferensial (differential assets) adalah informasi akuntansi diferensial
yang hanya berkaitan dengan aktiva.”
(2001:116)
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, dapat diketahui bahwa aktiva diferensial
merupakan taksiran perbedaan aktiva yang akan terjadi di masa yang akan datang
yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif.
Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial
Adapun manfaat informasi
akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek, menurut Sunarto
dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, yaitu:
“1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
2. Menjual
atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell
or process further)
3. Menghentikan
atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan (stop or continue product
line)
4. Menerima
atau menolak pesanan khusus (special
order decision”.
(2004:70)
Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa informasi akuntansi diferensial bermanfaat dalam pengambilan
keputusan jangka pendek seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual
atau memproses lebih lanjut suatu produk, menghentikan atau melanjutkan
produksi produk tersebut, dan menerima atau menolak pesanan khusus.
Berdasarkan pernyataan di
atas, dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Keputusan membeli
atau membuat sendiri.
Keputusan membeli atau membuat sendiri
dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari
berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk. Salah satu pemicu
timbulnya pertimbangan untuk membeli atau memproduksi sendiri adalah adanya
taksiran penghematan biaya.
2. Menjual atau
memproses lebih lanjut suatu produk.
Manajemen
puncak seringkali dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada
kondisinya sekarang atau memproses lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih
tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi
akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan
diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif lebih lanjut dipilih
3. Menghentikan atau
melanjutkan produksi produk tersebut.
Dalam
perusahaan yang yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk atau
yang memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak
menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya
mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam
menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan
atau melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami
kerugian tersebut. Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan ini adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial.
4. Menerima atau
menolak pesanan khusus.
Umumnya
perusahaan mempunyai kapasitas menganggur, yang serikali mendorong manajemen
puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual yang
hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdamfak terhadap penjualan
reguler. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus,
informasi akuntansi yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya
diferensial.
2.2.5
Peranan Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi
diferensial mempunyai peranan yang cukup besar bagi seorang pengambil
keputusan. Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat,
dan Rekayasa”, menyatakan bahwa informasi akuntansi diferensial berperan
untuk:
“1. Merangsang
manajemen di dalam menyadari dan mendefinisikan masalah
2. Memisahkan
alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain.
3. Menjelaskan
konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
4. Membantu
menganalis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
5. Umpan
balik untuk memantau keputusan dan tindakan koreksi penyimpangan.”
(2001:115)
Berdasarkan pernyataan
di atas, dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Merangsang manajemen
di dalam menyadari dan mendefinisikan masalah
Informasi akuntansi
diferensial dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari adanya masalah
dengan cara penyajian penyimpangan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang
ditetapkan dalam anggaran atau dengan memberitahukan kepada manajer bahwa
mereka gagal dalam pencapaian keluaran atau sasaran laba yang telah ditetapkan
lebih dahulu.
2. Memisahkan alternatif
tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain
Informasi akuntansi
diferensial dapat memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif
tindakan yang lain, karena informasi akuntansi diferensial mampu mengurangi
ketidakpastian yang melingkupi pemilihan alternatif.
3. Menjelaskan
konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
Informasi akuntansi
diferensial dapat mewujudkan alternatif dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat
menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
4. Membantu menganalis
dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
Informasi akuntansi
diferensial dapat memberikan gambaran mengenai besarnya manfaat dan pengorbanan
sehingga dapat membantu menganalis dan menilai berbagai alternatif tindakan
yang akan dipilih
5. Umpan balik untuk
memantau keputusan dan tindakan koreksi penyimpangan.
Informasi akuntansi
diferensial dapat memberikan gambaran mengenai hasil pelaksanaan dari keputusan
yang dipilih sehingga dapat diketahui sejauhmana tercapainya keberhasilan
keputusan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar