Rabu, 01 Agustus 2012

Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Acconting Information)


Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Acconting Information)
·               Pengertian Informasi
Informasi adalah ‘motor’ yang membuat manajemen berjalan. Tanpa aliran informasi yang baik, pemimpin perusahaan akan tidak berdaya dalam melakukan suatu tindakan baik dalam rangka pemecahan masalah maupun pencapaian tujuan perusahaan.
            Menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, informasi adalah sebagai berikut:
“Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan”.
(2004:10)
Sedangkan menurut James A. Hall dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”, menyatakan bahwa informasi sebagai berikut:
“Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis.”
(2001:4)
Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan suatu fakta, data pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain yang dapat menambah pengetahuan yang merupakan salah satu sumber daya bisnis. Informasi yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan, dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Informasi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu: informasi kualitatif dan informasi kuantitatif. Informasi kualitatif yaitu informasi berdasarkan nilai mutu sedangkan informasi kuantitatif yaitu informasi berdasarkan angka, jumlah dan ukuran. Salah satu bentuk dari informasi kuantitatif adalah informasi akuntansi manajemen karena informasi ini menggunakan satuan uang sebagai ukurannya.
            James A. Hall dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi”, mengemukakan bahwa sifat dari informasi adalah:
“1. Relevansi, hubungan informasi dengan situasi keputusan, dan juga dengan tujuan perusahaan.
  2. Kuantifiabilitas (dapat dikuantifikasikan), tingkat kemampuan pemberian nilai numerik terhadap informasi.
  3. Kecermatan (accuracy), keterandalan dan ketepatan informasi.
  4. Kepadatan (consiseness), tingkat penggabungan atau pengikhtisaran informasi.
  5. Ketepatan waktu, kekinian informasi.
  6. Lingkup, jangka yang diliput oleh informasi.”
(2000:218)

            Adapun penjelasan dari pernyataan di atas, adalah sebagai berikut:
1.      Relevansi, hubungan informasi dengan situasi keputusan, dan juga dengan tujuan perusahaan. Relevansi berkaitan dengan tujuan-tujuan perusahaan dan tergantung pada penggunaan yang memerlukan informasi tersebut. Jadi, relevansi merupakan suatu kriteria mendasar yang menentukan kegunaan sifat-sifat lain dari informasi.
2.      Kuantifiabilitas (dapat dikuantifikasikan), merupakan sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada peristiwa atau obyek. Kuantifikasi biasa digunakan dalam proses pengukuran yang terdiri dari empat langkah: (1) penentuan apa yang akan di ukur, (2) pemilihan skala pengukuran yang cocok, (3) pemastian keadaan suatu peristiwa atau obyek, dan (4) penggunaan ukuran yang dihasilkan.
3.      Kecermatan (accuracy), keterandalan dan ketepatan informasi. Informasi yang bebas dari kesalahan dan seksama (tepat) disebut akurat (cermat). Informasi lebih bermanfaat bagi para manajer, jika informasi itu setia pada kecermatannya (yaitu, kualitasnya).
4.      Kepadatan (consiseness), tingkat penggabungan atau pengikhtisaran informasi. Kepadatan dapat dicapai dengan berbagai metode. Salah satu metode memakai penggunaan perkiraan ikhtisar di dalam kerangka siklus akuntansi. Metode ini mengarah pada penyusunan laporan keuangan dan lampiran ikhtisarnya. Metode lain menggunakan tingkat-tingkat manajerial di dalam struktur organisasi sebagai suatu mekanisme pengikhtisaran.
5.      Ketepatan waktu atau kekinian informasi, mempunyai dua segi yang berkaitan dengan frekuensi dan keterlambatan. Frekuensi menunjukan seberapa sering informasi dimutakhirkan dan diukur selama interval waktu antara dua laporan berturut-turut untuk informasi yang serupa. Keterlambatan (delay) adalah lamanya waktu yang berlalu setelah suatu peristiwa terjadi sampai informasi yang bersangkutan sapai pada pemakai.
6.      Lingkup, yaitu jangka yang diliput oleh informasi. Sejauh mana infomasi tersebut dapat bermanfaat bagi pemakainya.



Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial
            Ada beberapa pendapat mengenai pengertian informasi akuntansi diferensial, antara lain dikemukakan oleh Hariadi dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut:
“Informasi akuntansi diferensial adalah informasi tentang bagaimana biaya, penghasilan dan aktiva akan berbeda jika suatu tindakan di ambil ketika dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.”
(2002:40)
Menurut S.Munawir dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Keuangan dan Manajemen”, informasi akuntansi diferensial adalah:
“Informasi akuntansi diferensial adalah informasi biaya yang akan terjadi dimasa depan (future cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik.”
(2002:305)
Menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, informasi akuntansi diferensial adalah:
“Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif”.
(2004:57)
            Sedangkan menurut Halim dan Supomo dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, informasi akuntansi diferensial adalah:
“Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi  mengenai taksiran pendapatan, biaya dan aktiva  yang berbeda jika suatu tindakan tertentu dipilih, dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain”.
(2000:8)

            Berdasarkan keempat pendapat di atas dapat diketahui bahwa, informasi akuntansi diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pemilihan alternatif yang terbaik bagi perusahaan, karena informasi akuntansi diferensial memuat informasi tentang taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif tindakan dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.

Konsep Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa konsep dari Informasi akuntansi diferensial, adalah:
“Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan”.
(2001:115)
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa, Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi yang menyangkut masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif yang sedang dipertimbangkan, sehingga memudahkan manajemen untuk memilih suatu alternatif yang dianggap paling tepat bagi kemajuan perusahaannya.
Informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential cost), dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential asset).

Biaya Diferensial (differential cost)
Menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, menyatakan bahwa biaya diferensial adalah:
“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif”.
(2004:60)
            Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa biaya diferensial adalah
“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif.”
(2001:118)

            Sedangkan menurut Hariadi dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, mengemukakan bahwa biaya diferensial sebagai berikut:
“Biaya diferensial adalah perbedaan biaya antara masing-masing alternatif.”
(2004:40)
Beberapa pendapat di atas pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama mengenai biaya diferensial, yaitu perbedaan biaya sebagai akibat dari dipilihnya suatu alternatif.
Diantara unsur informasi akuntansi diferensial, yang relatif pengukurannya adalah biaya diferensial. Di samping itu terdapat berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan dalam akuntansi biaya. Oleh karena itu itu, untuk mendapatkan pengertian yang benar mengenai biaya diferensial, perlu diuraikan secara mendalam pengertian biaya diferensial.
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, membandingkan konsep biaya diferensial dengan berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan sebelumnya dalam akuntansi biaya, yaitu:
“1. Biaya diferensial  versus biaya relevan
  2. Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
  3. Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda
  4. Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial
  5. Biaya diferensial versus biaya variabel
  6. Biaya diferensial versus biaya tetap
  7. Biaya diferensial versus biaya depresiasi
  8. Biaya diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
  9. Biaya diferensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
10. Biaya diferensial versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost).”
(2001:116-123)

            Adapun penjelasan dari pernyataan di atas, adalah sebagai berikut:

1.      Biaya diferensial  versus biaya relevan

Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat adalah biaya diferensial.
2.      Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang karena informasi biaya yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah biaya  masa yang akan datang.
3.      Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda
Biaya diferensial merupakan biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena itu, biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda pada setiap alternatif
4.      Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial
Biaya diferensial berbeda dengan biaya penuh dalam tiga aspek:
a)      Unsur biaya
Unsur yang membentuk biaya penuh suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung yang berkaitan dengan produk ditambah dengan bagian biaya tidak langsung yang dibebankan kepada produk tersebut. Sedangkan biaya diferensial hanya meliputi biaya yang berbeda dalam kondisi tertentu saja.
b)      Sumber informasi
Informasi biaya penuh dapat diambil langsung dari catatan akuntansi reguler, sedangkan informasi biaya diferensial dikumpulkan dengan cara merancang sistem akuntansi yang sesuai dengan masalah tertentu yang sedang dihadapi oleh pengambil keputusan.

c)      Perspektif waktu
Dalam biaya penuh, informasi akuntansi masa yang akan datang dan masa lalu perlu dikumpulkan. Sedangkan dalam biaya diferensial hanya informasi akuntansi masa yang akan datang saja yang dikumpulkan.
5.      Biaya diferensial versus biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
6.      Biaya diferensial versus biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya diferensial.
7.      Biaya diferensial versus biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada waktu yang lampau. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan


8.      Biaya diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
9.      Biaya diferensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.
10.  Biaya diferensial versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost)
Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Pendapatan Diferensial (differential revenue)
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa pendapatan diferensial adalah:
“Pendapatan diferensial (differential revenues) adalah informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan pendapatan.”
(2001:116)
Pendapat ini tidak berbeda jauh dengan pendapat yang dikemukakan oleh Syamrin dalam bukunya “Akuntansi Managerial Suatu Pengantar”, yaitu:
“Pendapatan diferensial yaitu suatu perbedaan atau selisih pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif”.
(2001:279)

Sedangkan menurut Halim dan Supomo dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, menyatakan bahwa pendapatan diferensial adalah:
“Pendapatan diferensial merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain.”
(2000:76)
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat diartikan bahwa pendapatan diferensial adalah informasi masa yang akan datang yang berupa pendapatan yang berbeda pada berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.

Aktiva Diferensial (differential asset)
            Menurut IAI dalam bukunya yang berjudul “Standar Akuntansi Keuangan”, aktiva adalah:
“Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.”
(2002:13)
 Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa aktiva diferensial adalah
“Aktiva diferensial (differential assets) adalah informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan aktiva.”
(2001:116)     
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat diketahui bahwa aktiva diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva yang akan terjadi di masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif.

Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial
Adapun manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek, menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, yaitu:
“1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
  2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
  3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line)
  4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision”.
(2004:70)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa informasi akuntansi diferensial bermanfaat dalam pengambilan keputusan jangka pendek seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, menghentikan atau melanjutkan produksi produk tersebut, dan menerima atau menolak pesanan khusus.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat di uraikan sebagai berikut:


1.      Keputusan membeli atau membuat sendiri.
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk. Salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli atau memproduksi sendiri adalah adanya taksiran penghematan biaya.
2.      Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk.
Manajemen puncak seringkali dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memproses lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif lebih lanjut dipilih
3.      Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tersebut.
Dalam perusahaan yang yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk atau yang memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut. Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial.
4.      Menerima atau menolak pesanan khusus.
Umumnya perusahaan mempunyai kapasitas menganggur, yang serikali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual yang hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdamfak terhadap penjualan reguler. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial.

2.2.5 Peranan Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial mempunyai peranan yang cukup besar bagi seorang pengambil keputusan. Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa”, menyatakan bahwa informasi akuntansi diferensial berperan untuk:
“1. Merangsang manajemen di dalam menyadari dan mendefinisikan masalah
  2. Memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain.
  3. Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
  4. Membantu menganalis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
  5. Umpan balik untuk memantau keputusan dan tindakan koreksi penyimpangan.”
(2001:115)

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat di uraikan sebagai berikut:


1.      Merangsang manajemen di dalam menyadari dan mendefinisikan masalah
Informasi akuntansi diferensial dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari adanya masalah dengan cara penyajian penyimpangan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang ditetapkan dalam anggaran atau dengan memberitahukan kepada manajer bahwa mereka gagal dalam pencapaian keluaran atau sasaran laba yang telah ditetapkan lebih dahulu.
2.      Memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain
Informasi akuntansi diferensial dapat memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain, karena informasi akuntansi diferensial mampu mengurangi ketidakpastian yang melingkupi pemilihan alternatif.
3.      Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial dapat mewujudkan alternatif dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
4.      Membantu menganalis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial dapat memberikan gambaran mengenai besarnya manfaat dan pengorbanan sehingga dapat membantu menganalis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih

5.      Umpan balik untuk memantau keputusan dan tindakan koreksi penyimpangan.
Informasi akuntansi diferensial dapat memberikan gambaran mengenai hasil pelaksanaan dari keputusan yang dipilih sehingga dapat diketahui sejauhmana tercapainya keberhasilan keputusan tersebut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar