Rabu, 01 Agustus 2012

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN


PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Akuntansi Manajerial
Dosen : Bambang Miswanto, S.E. M.M
Disusun Oleh:
Imas Ummu Salamah (1210307057)
M. Faizal Mubarok (1210307068)
Lusi Lestiawati (1210307066)
Moch. Abdul Fatahassoleh (1210307076)
Lutfiyatul Hakim (1210303067)
IanSolihah (1210307049)

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SUNAN GUNUNG DJATI 2011/2012

Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran

1.    Definisi anggaran
            Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencangkup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (rogramming). Tanpa didasarkan pada rencana kegiatan jangka panjang yang disusun  sebelumnya, anggaran sebenarnya tidak membawa perusahaan kearah mana pun.
            Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan  kuantitatif yang lain. Penyusunan anggaran (budgeting) seringkali diartikan sama dengan perencanaan laba (profit planning). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana oprasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan laba-rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca, kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang.

2.    Karakteristik Anggaran
Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran, berikut ini diuraikan perbedaan  karakteristk anggaran dengan prakiraan (forecast).
Anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
·         Anggaran umumnya mencangkup jangka waktu satu tahun.
·         Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
·         Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
·         Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
·         Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.


Prakiraan memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Prakiraan dapat dinyatakan dalam satuan keuagan atau dalam satuan selain keuagan.
·         Prakiraan dapat mencakup berbagai macam jangka waktu.
·         Penyusunan prakiraan tidak bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang diprakirakan.
·         Prakiraan tidak memerlukan persetujuan dari pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi.
·         Prakiraan akan selalu dimutakhirkan (update) jika informasi baru menunjukan perubahan kondisi.
·         Penyinpangan dari yang diprakirakan tidak dianalisis secara formal atau secara. Penyusunan prakiraan melakukan analisis terhadap penyimpangan hasil prakiraan dengan apa yang diprakirakan, namun tujuan analisis ini adalah untuk memperbaiki kemampuannya dalam melakukan prakirakan.

Satuan yang dugunakan untuk menyatakan anggaran. seperti yang telah dijelaskan diatas, anggaran berisi kuantifikasi keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan. Disamping rencana kerja yang dicantumkan dalam anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan lain didalam anggaran. Oleh karena itu, anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer departemen pemasaran berisi kuantitas produk yang akan dijual (misalnya dinyatakan dalam kilogram), harga jual yang akan dibebankan kepada pembeli (dinyatakan dalam satuan rupiah), dan total pendapatan yang direncanakan dalam tahun anggaran (dinyatakan dalam satuan rupiah). Prakiraan di lain pihak, dapat dinyatakan dalam rupiah misalnya cash forecast atau dalam satuan lain misalnya sale forecast yang dinyatakan dalam unit produk yang dijual.
Jangka waktu anggaran. Meskipun satu tahun (12 bulan) biasanya merupakan jangka waktu yang dicakup oleh anggaran, anggaran jangka pendek kemungkinan mencakup jangka waktu tiga atau enam bulan, tergantung atas sifat bisnis perusahaan. Untuk menyusun laba secara efisien, anggaran tahunan harus diperpanjang jangka waktunya menjadi anggaran 18 bulan, dengan menambah jangka waktu  3 bulan akhir periode anggaran yang lama, dan tambahan tiga bulan pertama setelah tahun anggaran. Penambahan tiga bulan dari tahun anggaran sebelumnya dan tiga bulan dari tahun anggaran yang akan datang terhadap jangka waktu anggaran sekarang diperlukan untuk memungkinkan adanya masa transisi anggaran dari tahun ke tahun untuk memungkinkan dilakukannya berbagai penyesuian (adjustment) diperlukan dalam perpindahan dari tahun anggran yang satu anggaran ke tahun anggaran yang lain. Dengan demikian jika digambarkan dalam garis waktu, jangka waktu anggaran 18 bulan seperti pada gambar berikut ini.
Tahun anggaran                   tahun anggaran sekarang                   tahun anggaran yang akan datang
 yang lalu


       tambahan 3bulan              tahun anggaran regular 12 bulan                     tambahan 3 bulan
 




                                             jangka waktu anggaran regular 18 bulan
jangka waktu anggaran harus memenuhi syarat berikut ini:
a.       Jangka waktu harus dibagi ke dalam jangka waktu bulanan.
b.      Jangka waktu anggaran harus cukup untuk menyelesaikan produksi berbagai macam produk.
c.       Jangka waktu anggaran harus mencakup satu siklus musim untuk bisnis yang bersifat musiman.
d.      Jangka waktu anggaran harus cukup panjang untuk memungkinkan pembelanjaan produksi dimuka sebelum kebutuhan nyata.
e.       Jangka waktu anggaran harus sesuai dengan periode akuntansi keuangan untk memungkinkan perbandingan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.

Beberapa perusahaan menggunakan rolling budget atau continuous budget. Setiap bulan atau kuartal, perusahaan menambahkan anggaran baru untuk bulan atau kuartal berikutnya, dan anggaran untuk jangka waktu satu tahun berikutnya direvisi berdasarkan perubahan anggaran bulan atau kuartal yang ditambahkan tersebut. Prosedur penyusunan anggaran ini memaksa manajemen untuk senantiasa berfikir secara terus menerus mengenai rencana jangka pendek.
Sekali periode anggran ditetapkan, dalam jangka panjang periode tersebut akan tetap dipertahankan, karena berdasarkan jangka waktu tersebut pengukuran kinerja dilaksanakan. Bereda dengan prakiraan, jangka waktu yang dicakup dalam prakiraan dapat berubah, mengikuti kebutuhan pemakai informasi. Prakiraan kas dapat suatu ketika mencakup jangka waktu 2 bulan, untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek. Namun prakiraan kas dapat pula mencakup jangka waktu 10 tahun, karena manajemen memerlukan analisis arus kas dari investasi yang diperkirakan mempunyai umur ekonomis 10 tahun.
Komitmen manajemen. Perbedaan yang mencolok antara anggaran dengan prakiraan adalah adanya komitmen manajemen dalam anggaran. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting), yang setiap manajer dalam jenjang organisasi diberi peran tertentu untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Untuk memungkinkan para manajer melaksanakan peran mereka, setiap manajer memerlukan alokasi sumber daya. Alokasi sumber daya ketangan para manajer diukur dalam satuan moneter standar. Oleh karena itu, dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk melaksanakan peran tertentu dalam pencapaian sasaran anggran, berfungsi sebagai alat pegirim peran (role sending device). Informasi akuntansi pertanggung jawaban memperjelas peran setiap manajer dalam mencapai sasaran anggaran, karena peran yang diterima oleh setiap manajer dalam proses perencanaan laba jangka pendek tidak aka nada artinya (tidak workable), jika tidak disertai dengan alokasi sumber daya ketangan setiap manajer yang diberi peran.
Dengan demikian proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memilki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran.
Persepsi yang jelas mengenai peran manajer dalam mencapai sasaran anggran hanya dapat terwujud jika dua syarat berikut ini terpenuhi.
1.      Sasaran anggaran diterima dengan jelas oleh manajer yang bertanggung jawab untuk mencapainya
2.      Manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran  diberi alokasi sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran anggaran.
Dengan persepsi yang jelas tentang sasaran anggaran yang harus dicapai dan dengan alokasi sumber daya yng memadai untuk mencapai sasaran tersebut, manajer memiliki komitmen, sutu kesangupan, untuk mencapai sasaran anggaran. Proses penusunan anggaran yang mengakibatkan para manejer memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran mengasilkan anggaran yang berupa self imposed buget. Anggaran semacam ini menimbulkan motivasi dalam diri setiap manajer untuk mencapai sasaran anggaran.
Proses penyusunan anggaran yang tidak baik akan menghasilkan anggaran yang memiliki karakteristik tidak lebih dari sekedar prakiraan, yang setiap manajer tidak memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran. Sebagai contoh misalnya dalam proses penyusunan anggaran, manajer menengah dan manajer bawah tidak diikutsertakan dalam penetapan sasaran anggaran. Atau manajer menengah dan bawah diberi kesempatan untuk mengajukan usulan anggaran, namun manajer atas melaksanakan pemotongan atas usulan anggranmanajer menengah dan bawah tanpa alasan yang masuk akal. Dalam situasi penyusunan anggran semacam ini, manajer menengah dan bawah sebagai penyusun anggran tidak akan memiliki persepsi yang jelas mengenai sasaran anggran dan menerima alokasi sumber daya yang menurut persepsi mereka tidak memadai untuk mencapai sasaran anggaran. Anggaran yang dihasilkan dari proses penyusunan anggaran semacam ini tidak akan memiliki karakteristik sebagai anggaran, namun hanya sekedar sebagai perkiraan. Tidak ada satu pun manajer yang memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran.
Review dan penyusunan anggaran. Perbedaan lain antara anggaran dan prakiraan adalah tidak adanya proses review dan persetujuan dalam penyusunan prakiraan.  Prakiraan ditujukan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datag berdasarkan berbagai asumsi kondisi tertentu. Jika misalnya departemen keuangan membuat prkiraan kas (cash forecash), departemen tersebut menyusun berbagai asumsi mengenai penjualan dan pembelian jasa dan barang didalam jangka waktu yang cukup oleh prakiraan. Berdasarkan berbagai asumsi tersebut kemudian disusun prakiraan kas untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk melaksanakan serangkaian aktivitas tertentu dimasa yang akan datang. Sekali anggran ditetapkan, pencapaian sasaran anggran hanya dapat dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam anggaran. Dengan demikia, proses penyusunan anggaran memerlukan berbagai tahap berikut ini.


a.       Penetapan sasaran oleh manajer atas
b.      Pengajuan usulan aktiitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah.
c.       Review oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan  oleh manajer bawah.
d.      Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan  oleh manajer bawah.
Review memerlukan kemampuan manajer atas dalam memahami aktivitas yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer bawah dalam mencapai sasaran anggaran. Review dilakukan melalui proses negosiasi antara manajer bawah untuk mencapai sasaran anggaran dan usulan jumlah sumber daya yang dipandang memadai untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
Perubahan anggaran. Karena anggaran berisi komitmen manajer penyusun anggaran, maka anggaran merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer. Oleh karena itu, tidaklah mudah melakukan revisi anggaran, selama kondisi yang dipakai sebagai dasar penyusunannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jika anggaran sering direvisi, anggaran  tidak lagi dapat dipakai sebagai tolak ukur kinerja manajer.
Analisis penyimpangan. Pelaksanaan anggaran berupa berbagai aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran anggaran, dalam pelaksanaan dalam aktivitas tersebut dikonsumsi berbagai sumber daya yang diukur dengan menggunakan informasi akuntansi. Akuntansi biaya berperan dalam mengukur berbagai sumber daya yang dikonsumsi dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai sasaran anggaran. Hasil pengukuran konsumsi sumber daya ini dikomunikasikan oleh fungsi akuntansi manajemen kepada penyusunan anggran, agar mereka memperoleh umpan balik dengan segera hasil pelaksanaan anggarannya. Penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan anggaran dianalisis dan dicari penyebabnya untuk dasar bagi penyusun anggaran dalam merancang tindakan koreksi yang diperlukan dan untuk penilaian kinerja penyusunan anggaran.
Dilain pihak hasil prakiraan tidak pernah dibandingkan dengan apa yang diprakirakan dan tidak pernah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terjadinya penyimpangan prakiraan. Kalau penyusunan prakiraan melakukan evaluasi terhadap hasil prakiraan yang dibuatnya, tujuannya adalah untuk memperbaiki kemampuannya dalam menghasilkan prakiraan yang teliti, bukan untuk tujuan penilaian kinerja penyusunan prakiraan.

KEDUDUKAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN MENYELURUH PERUSAHAAN
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir proses perencanaan menyeluruh perusahaan (total business planning). Ditinjau dari jangka waktu yang dicakup, anggaran mencakup jangka waktu yang paling pendek diantara rencana yang lain dalam perencanaan menyeluruh perusahaan. Untuk memberikan gambaran kedudukan anggaran dalam proses perencanaan menyeluruh perusahaan.
Perencanaan menyeluruh perusahaan dilaksanakan melalui empat tahap.
1.    Penetapan filosofi dan misi.
Dengan filosofi yang tertanam dalam diri setiap manajer, perusahaan akan memiliki keunikan yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan pesaing dan dengan perusahaan yang lainnya. Filosofi ini harus dapat diwujudkan dalam setiap rencana kegiatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar ((basic beliefs) yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Filosofi merupakan apa yang sebaiknya tidak dikerjakan oleh perusahaan. Filosofi memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
·      Mengapa perusahaan dalam bisnis?
·      Bagaimana perusahaan melaksanakan bisnis?
·      Apa yang dilakukan oleh perusahaan dan apa yang tidak dilakukan sebagai bisnis perusahaan?
   Filosofi mencakup aspek berikut ini: customer, karyawan, manajemen, lingkungan, pertumbuhan, perencanaan, integritas, laba, pemasok
            Misi (mission) merupakan fokus utama bisnis perusahaan yang memberikan jawaban atas pertanyaan: “dalam bisnis apa perusahaan menempatkan diri?”. Misi menjadikan perusahaan mengarah pada fokus yang benar-benar menjadi bidang usahanya dan menjadikan perusahaan excellent dalam menjalankan bisnisnya. Seperti dengan halnya filosofi, misi harus tercermin dalam setiap rencana kegiatan yang disusun oleh manajemen perusahaan. Filosofi dan misi memerlukan usaha pendidikan agar dihayati oleh para manajer perusahaan sehingga setiap manajer mampu mewujudkan filosofi dan misi perusahaan kedalam rencana kegiatan perusahaan yang mereka susun dan mampu mewujudkan filosofi dan misi tersebut ke dalam tindakan nyata.

2.    Penetapan tujuan dan strategi.
Tujuan adalah suatu kegiatan, hasil yang dicapai. Bagi perusahaan secara keseluruhan, tujuan memberikan jawaban atas pertanyaan ‘’kemana perusahaan akan berjalan?”
Strategi adalah pola tindakan untuk  mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya untuk mewujudkan visi organisasi. Strategi dapat bersifat proaktif atau reaktif.

3.    Penyusunan program.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program-program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan taksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba, setiap produk atau keluarga produk (produck line) merupakan suatu program. Selain itu perusahaan memiliki berbagai program lainseperti program peningkatan mutu karyawan, program penetrasi pasar, dan prorram penemuan produk baru yang akan dipasarkan.

4.    Penyusunan anggaran (budgeting).
Anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang dinyatakan secara kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, yang berjangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dalam penyusunan anggaran, program-program diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program tersebut. Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program. Penyusunan anggran memerlukan kerja sama para manajer dari berbagai jenjang organisasi. Untuk menghsilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran memerlukan persyaratan tertentu.



FUNGSI ANGGARAN
1. Aggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas.
4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil operasi sesungguhnya.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendali yang memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

ORGANISASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Terdapat tiga pihak utama yang terkait dalam penyusunan anggaran : komite anggaran, departemen anggaran, dan para menejer pusat pertanggungjawaban. Penyusunan rancangan anggaran perusahaan dikoordinasikan dan diadministrasikan oleh dua unit organisasi : komite anggaran dan departemen anggaran.
Komite Anggaran
Dalam penyusunan anggaran diperlukan satu unit organisasi ad hoc yang mengkoordinasikan berbagai jenis usulan anggaran dari berbagai pusat pertanggungjawaban untuk kemudian disusun menjadi rancangan anggaran induk. Unit organisasi ini disebut dengan komite anggaran saja. Jika proses penyusunan anggaran perusahaan telah selesai, komite anggaran menjadi tidak berfungsi dan fungsi pengendalian pelaksanaan anggaran diserahkan kepada unit organic perusahaan.





Rapat umum pemegang saham
Dewan Komisaris
Komite Anggaran
 




                                                                                                                             
                                                                                            Pengusulan        Pengesahan
Review dan Persetujuan
                                                                                               
                                                                                                Bottom Up Approach
Departemen
Agama
                                                                   Top-down            
                                                                                                Mengajukan ususlan
                                                                     Approach            Rancangan Anggaran
                                                                     Penetapan           Negoisasi Usulan
                                                                     Kebijakan Pokok     Rancangan Anggaran
                                                                     Perusahaan
Para Kepala Divisi dan Departemen
                                          Kompilasi &
                                          Analisis
                                                                                                              Penyusunan Anggaran

Departemen Anggaran
Penyusunan dan pengawasan anggaran memerlukan unit organisasi yang menangani administrasi anggaran. Fungsi ini dipegang oleh departemen anggaran dan rincian fungsinya adalah sebagai berikut.
1)      Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran setiap pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan
2)      Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar penyusunan rancangan anggaran perusahaan
3)      Membantu setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban
4)      Mengolah rancangan angggaran pusat pertanggungjawaban menjadi rancangan anggaran induk (master budget)
5)      Menganalisis rancangan anggaran dan memberikan rekomendasi kepada komite anggaran
6)      Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat laporan ringkas mengenai hasil anlisisnya tersebut kepada direksi
7)      Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran perusahaan

PENYUSUNAN ANGGARAN-ASPEK TEKNIS
Untuk memberikan gambaran proses penyusunan anggaran dari aspek teknis, dilukiskan komponen anggaran induk (master budget) dan hubungan informasi keuangan antarggkomponen anggaran yang membentuk anggaran induk.
Anggaran induk terdiri dari tiga komponen : anggaran operasi, anggaran modal, dan anggaran keuangan. Anggaran operasi bersangkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan. Hasil akhir proses penyusunan anggaran operasi adalah laporan laba-rugi projeksian. Anggaran modal bersangkutan dengan aliran kas masuk dank as keluar. Karena banyak kegiatan keuangan baru dapat diketahui setelah anggaran operasi disusun, maka penyusunan anggaran operasi lebih awal dibandingkan dengan anggaran-anggaran yang lain.

Proses Penyusunan Anggaran Induk
Anggaran operasi terdiri dari laporan laba-rugi projeksian yang dilampiri dengan anggaran berikut ini : 1) anggaran penjualan, 2) anggaran biaya per pusat pertanggungjawaban, 3) anggaran sediaan produk terjadi,  4) anggaran kos penjuaan

PENYUSUNAN ANGGARAN-ASPEK PERILAKU
Penyusunan anggaran banyak didominasi oleh tugas-tugas teknis, oleh karena itu seringkali para manajer menggunakan istilah keuangan, angka, dan estimasi. Namun, dibalik rencana kerja dan angka keuangan yang dicantumkan dalam anggaran adalah orang. Orang menyusun anggaran dan harus hidup dengan anggaran tersebut.

Tahap-tahap Proses Pengendalian Anggaran
Proses pengendalian anggaran dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini : 1) penetapan sasaran, 2) implementasi, 3) pengendalian dan evaluasi kinerja.
Proses pengendalian anggaran di dahului dengan penetapan tujuan (objectives) oleh manajeen puncak dan penetapan strategi untuk mencapainya.tujuan merupakan hasil yang di inginkan untuk dicapai sedangkan strategi adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut.Tujuan merupakan pernyataan umum mengenai apa yang ingin di capai organisasi.sebagai contoh:keinginan perusahan untuk memaksimum kan laba,meminimumkan biayua,memperluas pangsa pasar.penetapan tujuan dan strategi untuk mencapai nya dilaksanakan dalam proses penyusunan program.

Tahap penetapan sasaran
Sasaran adalah target tertentu yang di arahkan untuk mencapai tujuan.untuk emaksimumkan laba misalnya,ditetapkan berbagai target seperti:pengurangan biaya produksi sebesar 10% sampai dengan 31 Agustus tahun anggaran yang akan datang ,dan target penabahan volume penjualan sebesar 5% sampai bulan September tahun anggaran yang akan datang.oleh karena itu,penyusunan anggaran pada hakikatnya merupakan goal-setting process dan sekaligus merupakan role-setting process.untuk dapat memerankan pencapaian sasaran yang di tetapkan dalam penyusunan anggaran,manajer yang diberi tanggung jawabmemerlukan sumber daya (seperti uang,sumber daya manusia,barang modal).oleh karena itu,proses penyusunan anggaran terdiri dari kegiatan alokasi sumber daya kepada para manejer yang diberi peran untuk mencapai sasaran tertentu. lokasi sumber daya dalam proses penyusunan anggaran perlu di ukur dengan satuan moneter standar menggunakan ukuran akuntansi.
Informasi akiuntansi manajemen berperan di dalam tahap penetapan sasaran sebagai balat pengirim peran(role sending device).seperti yang di uraikan diatas,proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran para manajer dalam mencapai sasaran-sasaranber daya menggunakan ukuran yang telah dirumuskan .Untuk dapat melaksanakan perananya masing-masing,proses penyusunan anggaran mengalokasikan sumber daya kepada manejer yang diberi peran,agar tiap-tiap manejermenjadi jelas peran yang dipikulnya dalam mencapai sasaran yang di tetapkan dalam anggaran.Karena alokasi sumber daya menggunakan ukuran akuntansi,maka informasi akuntnsi manajemen dalam tahap penetapan sasaran berperan sebagai alat pengirim peran yang sekaligus merupakan alat untyuk mempertegas peran yang disandang oleh para manejer dalam mencapai sasaran angagaran.


Tahap Implementasi
Setelah sasaran ditetapkan dan ditunjik manajer yang bertanggung jawb atas pencapaian sasaran tersebut serta dialokasikan sumber daya kepada manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran, fungsi anggaran dalam perusahaan kemudian mengkonsilidasikannya ke dalam suatu anggarankomprehensif yang formal untuk disahkan oleh direksi dan pemegang saham. Anggaran yang telah disahkan kemudian berfungsi sebagai cetak biru berbagai tindakan yang akan dilaksanakan oleh para manajer perusahaan selama satu tahun anggaran. Kemudian diimplementasikan melalui komunikasi kepaa para mananjer perusahaan, yang member informasi kepada mereka mengenai harapan manajer puncak, alokasi sumber daya, kuota produksi dan batas waktu.
            Meskipun anggaran disusun dengan proses penyusunan yang secara teknis canggih, kemungkinan akan menjadi pengeruk dana perusahaan dan akan gagal dalam memperbaiki efesiensi oprasi perusahaan. Adapun tahap implementasi anggaran dilaksanakan melalui dua kegiata penting yaitu komunikasi anggaran dan kerjasama serta koordinasi.
Komunikasi Anggaran. Manajer fungsi anggaran bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan anggaran yang telah disahkan kepada para manajer jenjang menengah dan bawah.
Kerja sama dan koordinasi. Yaitu implementasi anggaran yang berhasil, memerlukan kerja sama orang yang memiliki berbagai macam keterampilan dan bakat. Setiap dimensi rencana yang tercantum dalam anggaran harus dijelaskan secara hati-hati kepada manajer yang bertanggungjawab atas pelaksanaannya agar berkembang didalam dirinya serta keterlibatan mereka dan pentingnya mereka dalam konteks anggaran secara keseluruhan.
Tahap pengendalian dan evaluasi kinerja
            Sasaran anggaran tidak akan tercapai  tanpa pemantauan secara terus-menerus memajukan karyawan dalam mencapai sasaran mereka. Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja seesungguhnya dibandingkan dengan stndar yang tercantum dalam anggaran untuk menunjukan bidang masalah dalam organisasi dan menyarankan tindakan pembetulan yang memadai bagi kinerja yang berada dibawah standar.
            Informasi akuntansi manajemen berperan untuk menyajikan umpan balik bagi para manajer yang bertanggung jawab dalam mengkonsumsi sumber daya untuk mencapai sasaran yang tercantum dalam anggaran mereka.

Karakteristik anggaran yang baik
Anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
1.      Anggaran disususn berdasarkan program
2.      Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggung jawaban yang dibentuk dalam organisasi perushaan
3.      Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian
Anggaran disusun berdasarkan program
            Proses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan stratejik (stratejic planning) yang didalamnya terjadi penetapan tujuan perusahaan dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan perusahan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, proses manajemen perusahaan kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
            Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan penaksiran sumber yang dialokasikan kepada setiap program tersebut. Program merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan staratejik.
Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat  pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.
Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan dapat dibagi menjadi 4 golongan:
1.    Pusat biaya kebijakan dimulai dengan pembuatan anggaran biaya yang disetujui oleh manajemen puncak. Anggaran biaya ini merupakan batas atas pengeluaran biaya yang dpat dilakukan oleh manajer pusat biaya yang bersangkutan. Anggaran biaya pusat ini bukan merupakan tolak ukur efisien, namun untuk memberikan pedoman agar biaya sesungguhnya tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam anggaran.
2.    Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban  yang manajernya diukur dari selisih antara pendapatan dengan biaya dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut oleh karena itu dalam pusat laba, baik masukan maupun keluarannya diukur dalam satuan rupiah untuk menghitung laba, yang dipakai sebagai pengukur kinerja manajernya.
3.    Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur kinerjanya berdasarkan pendapatannya. Manajer pusat pendapatan tidak dimintai pertanggungjawaban mengenai masukannya, karena  dia tidak dapat mempengaruhi pemakaian masukan tersebut.
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian
Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, proses penyusunan anggaran harus mampu menanamkan “sense of commitment” dalam diri penyusunannya.
Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.    Partisifasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam poses penyusunan anggaran.
b.    Organisasi anggaran
c.    Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim peran dalam proses penyusunan anggaran dan sebgai pengukur dalam pelaksanaan anggaran

Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran.
Partisipasi merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikut sertaan operating manajer. Dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang yang akan ditempuh oleh operating manajer tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran tersebut. Tingkat partisipasi operating manajer dalam penyusunan anggaran akan mendorong moral kerja yang tinggi dan inisiatif para manajer.
Proses penyususnan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting) dalam usaha pencapaian usaha anggaran. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian kegiatan pencapaian sasaran anggaran dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut, untuk memungkinkan melaksanakan perannya dalam usaha pencapaian sasaran anggaran tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian anggaran berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur sumber ekonomi yang disediakan yang disediakan delama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sassaran anggaran. Informasi akuntansi peertanggungjawaban berfungsi sebgai alat pengirim peran (role sending device) kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Organisasi anggaran adalah organasisasi yang memisahkan fungsi penyusun usulan anggaran, fungsi penelaaah  revue pengesah ..komite anggraran yang anggotanya terdiri dari manajemen puncak perlu dibentuk untuk melaksanakan fungsi apropal terhadap rancangan anggraran yang diterima dari opreting managers.dengan pendekatan top-don’t komite anggaran berkewajiban menetapkan kebijakan perusahaan yang memberikan pedoman bagi opreting manajer dalam menyusun dan mengajukan rancangan anggaran mereka.fungsi penyusun pemegang anggaran dipegang oleh para opreting manajer, yang dengan pendekatan bottom up dalam proses penyusunan anggaran diberi kesempatan untuk berpartisipasi ( negosiasi antara penyusun anggaran dengan komite anggaran ) dalam memetapkan rancangan kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Fungsi administrasi anggran yang merupakan pasilitator baik bagi komite anggaran maupun opreting managers dalam proses penyusunan anggran. Perlu disadari bahwa departemen aggaranbukanlah penyusun anggran. Wewenang penyusun anggran berada di tangna opreting managers, bukan  ditanagan dpartemen anggaran.
Informasi akuntansi pertanggung jawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, karena inforamasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manager yang bertanggug jawab terhadap perencanaan.dan kemudian dapat dilakukan dengan cara memeberikan peran bagi setiap manager untuk merencanakan pendapatan atau yang menjadi tanggungjawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pedapatan dan biaya tersebut menurut manager yang bertanggung jawab. Dengan demikian informasi akuntansi pertanggung jawaban mencerminkan skore yang dibuat oleh setiap manager dalam menggunakan berbagai sumber ekonomi untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam melaksanakan pencapaian anggaran.

1 komentar:

  1. halo semuanya di sini jika Anda mencari pinjaman dengan tingkat bunga rendah dengan pengembalian 2 tingkat per tahun maka penawaran pinjaman pedro akan bagus untuk pinjaman bisnis Anda dan beberapa jenis pinjaman lain yang ingin Anda ajukan selama Anda tahu bahwa Anda dapat melakukannya pengembalian yang baik kembali sesegera mungkin kemudian hubungi mr pedro di pedroloanss@gmail.com

    BalasHapus